Jika ku katakan ini aku yakin kau ingat. Entah tersenyum, entah menutup telinga. Atau kau sekedar berpura-pura lupa biar aku tak menceritakannya. Tapi, hati kecilmu tetap saja ingin mendengarkan. Masing-masing kita saat itu berjanji pada waktu untuk tidak melupakannya. Kita mengabadikan banyak hal dengan cara sendiri. Seperti kamu memotret batu tertulis tanggal hari itu. Atau seperti aku merekam suara percakapan ombak.
Kita berbeda. Saat aku mengucap dua kata itu, mungkin kau langsung berfikir itulah hal yang membuat kita begitu lengket dengan perdebatan. Biasanya berawal dari persepsi kita pada suatu hal. Mulailah perdebatan hebat dengan mempertahankan argument masing-masing. Lalu berakhir dengan salah satu dari kita mengalah. Satunya tertawa lepas sambil menyelebrasi kemenangan. Satunya lagi protes atau mengejek. Tawa tak teredam dari mulut kita. Usai puas kita pun melanjutkan dengan percakapan yang lebih menarik. Mulai dari tebak-tebakan, sampai manja-manjaan.
Begitulah kita melewati siang dan malam tuhan. Aku pernah bertanya padamu, yang kemudian kau tanya balik. "Apa arti perbedaan bagimu?" kau menjawab "Perbedaan membuat aku belajar" Lalu kau menagih dariku "Perbedaan membuat aku kuat"A-kh Syul'ler
No comments:
Post a Comment