Selamat Datang Di Blog Peraut Pena

Tuesday 13 January 2015

The Man who Can't Moved

"Jika suatu hari kau terbangun dan merasa rindu padaku, mungkin hatimu mulai bertanya-tanya dimanakah diriku?
Kupikir nantinya kau kan kembali ke sini. Ke tempat dulu biasa kita bertemu. Dan kau akan melihatku menunggumu di sudut jalan ini."

Karna aku takkan pergi


Lagu ini sudah menendang-nendang cəngavər dari sejak nada pertama   
—  mendengarkan The Man Who Can't Be Moved.

Thursday 8 January 2015

Tiada yg Sempurna

Meski kesalahan telah kutelan habis sebagai obat, bukan berarti aku tidak akan salah lagi. Justu mungkin aku akan melakukannya lebih banyak. Tapi bagaimanapun itu, kesalahan pertama tetaplah obat mujarab untuk mencegah kesalahan serupa berikutnya
‪#‎NoBodyPerfect‬

Jika


Jika kamu menjadi guruku sekarang, hanya dua hal yang kuingin kau ajarkan padaku :

1) ajarkan aku cara membencimu &

2) ajarkan aku cara melupakanmu.


Karena bagiku, kamu terlalu baik dan spesial, hingga mustahil dibenci dan dilupakan.


‪#‎TellMeWhy‬

Filsafat dan Filsafat Ilmu : Konseptualisasi dan identifikasi


Oleh: MUHLISIN


I. Latar Belakang

Filsafat seringkali disebut oleh sejumlah pakar sebagai induk semang dari ilmu-ilmu[1]. Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat dan lebih memadai. Filsafat telah mengantarkan pada sebuah fenomena adanya siklus pengetahuan sehingga membentuk sebuah konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar-bercabang secara subur sebagai sebuah fenomena kemanusiaan.[2] Masing-masing cabang pada tahap selanjutnya melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya sendiri-sendiri.

Tuesday 6 January 2015

Karena Mereka


Karna mereka telah menilaimu kemarin, jadi meskipun kamu terlihat lebih baik hari ini atau memang kamu telah berubah (lebih baik), itu hanya dianggap sebagai modus.

Kamu pantas kesal. Kamu pantas kecewa.
Tapi kamu tidak pantas terus menyesali hari-hari kemarin.

Monday 5 January 2015

Kalo


Kalo untuk hal yang buruk saja kita berusaha mencari jalan, mengapa tidak dengan hal-hal yang baik?

‪#‎NeverImposible‬
‪#‎Haba‬ bg.Trek

Thursday 20 November 2014

Ujung Terpal


Akhirnya aku mengetahui ini. Sebuah teka-teki yang konon tidak bisa ditebak oleh mereka yang pernah ditanyai. Ya, teka-teki tentang terpal panjang yang menjulur sepanjang jalan. Kepada mereka ditanyakan dimana ujungnya. Akhir dari sebuah terpal itu. Satu jawaban yang pernah menggangga dihatiku, ketika seseorang berujar bahwa si terpal tiada batas. Tidak cukup kilometer untung mengukurnya. Bahkan jika kau hampir menemuinya, dia akan kembali menjulur diri. Aku tidak percaya. Bagiku semua ada awal dan akhir. Begitu juga sebuah terpal. Tidak peduli seberapa panjang dia. Aku kesal pada orang yang mudah percaya dengan sebongkahan kalimat yang belum teruji kebenaranya.
Itulah yang membuat aku terlibat. Menjadi salah seorang yang ikut menjawab teka-teki itu. Meski aku sendiri tidak ditanyai. 
Baiklah, sekarang aku ingin menjawab. Terpal itu memiliki ujung. Dan aku menemukannya. Aku tidak mencari. Tetapi jawaban itu datang menghampiriku dengan percuma.

Berawal dari perjalananku kerumah seorang teman. Aku pernah kesana. Itu Lama sekali. Aku hanya bertanya apa dia ada tirumah atau tidak. Ada. Aku pun sesegera melajukan kendaraanku kearah yang pernah aku tahu itu. Mulailah aku meninggalkan jalan utama dan memasuki lorong-lorong. Kini aku dibuat bertanya, dimana lorong rumah temanku? Dulu, untuk kesana kamu tidak akan kesulitan. hanya ada dua lorong yang masing-masing memiliki pemandangan sawah. Tapi kini lorong-lorong itu telah beranak cucu. Sampai aku tidak mengenal keduanya. Tidak juga bertanya!! Aku berhasrat untuk menelusurinya sambil meng-ingat-ingat. Anehnya, lorong-lorong yang aku telusuri selalu berakhir didepan halaman orang lain. Seketika temanku menelpon. Dia tahu jika aku telah tersesat meski tidak kuberi tahu. Lalu disebutnya sebuah nama untuk mengarahkanku kerumahnya. kali ini aku tidak tersesat. Tapi Satu hal yang mengejutkanku. Ternyata, rumah temanku kini terletak tepat di ujung jalan.


Sambil tersenyum akupun mengetahui jawaban dibalik teka-teki terpal itu.
"Ujung Terpal itu ada disebuah tempat bernama, BUNTU"