Selamat Datang Di Blog Peraut Pena

Saturday, 15 March 2014

Twenty Three

Hari itu, kata ibunya adalah hari megang kedua. Dimana lusanya, adalah awal bulan Ramadhan. Prediksi para bidan gampong sepertinya benar bakal terwujud. Tanda-tanda yang diperoleh ibunya pun, membuat beberapa pasang mata masih melek menanti diluar. Tapi sampai detik hari habis mereka masih dipaksa menunggu. Ya mungkin ada rasa putus asa. Tapi hal yang mereka tunggu lebih penting ketimbang menghiraukan perasaan putus asa itu sendiri. Menjelang fajar, Memasuki hari megang terakhir, ketika kantuk telah menguasai mereka, selera menunggu pun mulai melemah. Hanya mampu berharap jika prediksi dapat ditunda. Tapi kali ini tidak seperti yang tadi.
Suara kepanikan didalam kamar yang tiba-tiba datang, membuat kantuk mereka terbang melayang. Sang bidan bergegas membantu. Sedangkan lelaki bernama Bachtiar duduk ditepi ranjang, sambil mengusap dahi dan menggenggam erat tangan wanita diatas ranjang yang terbuat dari kayu jati itu. "Alhamdullah, Laki-laki" Teriak sang bidan kegirangan. Sang ayah dengan senyum lebarnya segera menadah kain untuk memastikan perkataan sibidan. Tidak ketinggalan para penunggu diluar pun berhamburan kedalam. Tangisan bayi dan senyum lebar, serta ucapan syukur dan selamat bercampur aduk. Tanpa menunggu waktu, segera saja Bachtiar menghadapkan bayi yang digendongnya itu ke arah kiblat. Suara azan pun berkumandang merdu disusul jawaban dari para penunggu tadi. Setelah proses persalinan selesai, Bayi tersebut diserahkan pada Husna, ibunya agar segera diberi ASI. Hari itu (23 tahun yang lalu) pukul 04:20 15 Maret 1991 Aksara mencatat seorang bayi laki-laki yang sekarang bernama Satria Putra Telah terlahir kedunia dengan selamat.

Syukur Alhamdulillah kepada Allah, atas nikmat dan karuniaNYA. Terimakasih kepada Ayah Bachtiar Dan Ibu Husna, yang telah menjaga, merawat dan mendidik saya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Terimakasih kepada kakak-kakak dan adik-adikku yang tak henti memberi dukungannya. Terimakasih kepada keluarga, saudara-saudaraku, teman-temanku dan seluruh cibtaan Allah yang telah memberi ucapan selamat serta doanya. Semoga Allah mengabulkan semua doa kita, aamin.

Buat yang inbox saya, sms, skype, ym, g+, hashtag dan telpon. Yang subhanallah banyaknya, Mohon maaf mungkin gk sempat saya balas. Sepesial buat yang udah ngerjain aku, makasih atas aroma tidak sedapnya. Dan buat "Bidadariku" makasih untuk semua kejutan.

No comments:

Post a Comment