Aku duduk di beranda tengah, ruang segiempat itu bersama orang yang belum aku kenal. Hanya aku dan dia menghabiskan waktu lebih dari 2 jam, menunggu di ruang ber AC dan di penuhi bangku kosong itu. Ini membuatku semakin tertekan, karena dia yang kelihatan semakin betah saja. Kalo boleh jujur, aku bukan iri pada mereka yang sengaja diliburkan untuk tidak datang keruangan ini seperti biasanya. Tapi kecemburuanku meluap deras pada sosok selainku yang ada diruangan ini. Bukan apa-apa, aku hanya tidak bisa mengusir kebosanan ini sepertinya. Dibandingkan dia yang masih tenang dibangkunya, sambil menggesek-gesek layar "touchscreen" entah sedang apa.
Awalnya aku mengira, ia tidak akan bertahan lama. Apalagi sampai sejauh ini. Tapi justru aku yang kualahan, menentang omelan otakku yang mengajak meninggalkannya sendiri. Terbukti sudah dua kali aku keluar masuk ruangan itu, terhitung sejak pertama kami sampai disini. Aku sudah berusaha keras memikirkan cara untuk mempengaruhinya agar tidak setenang itu. Tapi cara satu sampai lima yang sudah kutuliskan dikepalaku, tidak berarti apa-apa baginya yang telah menyatu dan sama seperti kursi-kursi kosong yang mendiami ruangan itu lebih dulu. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak mengganggunya. Ku rogoh handphone dari saku celanaku.
Dan menulis kalimat...
Aku sudah tidak tahu lagi.
Apa aku bagian dari senja.
Yang mudah menyerah pada malam sebelum ia berkibar lama.
Atau aku pagi yang cepat terengut oleh siang.
Kenapa aku tidak malam saja!
Menyimpan kalimat...
Aku menoleh kearahnya. Kali ini aku benar-benar terkejut. Ternyata dia juga telah melihat ke arahku juga. Secepat mungkin ku alihkan pandanganku setelah tersenyum kecil kearahnya.
"kenapa kamu tidak ajak aku keluar? Kamu kira aku betah disini terus!" gumamnya lembut. Aku kaget total, kucubit lengan tanganku. Ia tampat tertawa kecil. Tanpa pikir panjang, aku pun bangkit. Ku julur tangan kananku ke arahnya.
"ya udah, tunggu apalagi? ayo ikut" Ia pun menyambut tanganku tanpa ragu. Kubawa dia kekantin yang letaknya tepat disamping gedung berisi ruangan yang hampir membuat kami beku tadi.
Bersambung...
Bersambung...
No comments:
Post a Comment